Resep : RAWON
Rasanya kurang lengkap kalau ilmu rawon saya baru pada tingkat “Penikmat”, belum sebagai “Pembuat”. Oleh sebab itu saya ingin sekali bisa memasak rawon. Tetapi memasak rawon bukan lah hal yang mudah, butuh ilmu khusus membuat nya, karena hal mendasar yang membuat rawon itu enak adalah pemilihan kluwek yang bagus dan menurut saya Ilmu ini tidak bisa didapat kan dari Mbah Google semata, saya butuh orang yang faham tentang kluwek dan mau mengajari saya bagaimana cara memilih kluwek yang bagus dan mengolah nya dengan benar.
Beruntung saya bertemu dengan Ibu Sum, yang dikenal jago membuat Rawon. Ibu Sum adalah pengurus gereja dimana ibu Kos saya aktif sebagai pendeta nya, jika ada acara-acara gereja atau acara keluarga di kalangan mereka, ibu Sum akan diminta bantuan nya utuk membuat Rawon dan masakan Jawa Timur lain nya, karena memang Ibu Sum berasal dari Probolinggo, Jawa Timur.
Pada hari yang sudah ditentukan, berangkat lah kami menuju pasar Mayestik. Hari masih pagi ketika kami sampai, transfer ilmu dari Bu Sum kepada saya mulai berlangsung. Kami menuju penjual kluwek. Ibu Sum menjelaskan kepada saya, kluwek yang bagus itu adalah yang tingkat kematangan nya pas, tidak terlalu muda dan tidak tua. Untuk mendapatkan kluwek yang pas tingkat kematangan nya, caranya adalah dengan memilih kluwek yang lebih berat jika di pegang atau jika di goyang terasa biji kluwek nya. Jadi inti nya jangan memilih kluwek yang terasa ringan.
Setelah ilmu memilih kluwek dianggap lulus oleh Bu Sum, kami melanjutkan ke penjual daging. Untuk memilih daging rawon yang bagus tidak lah sulit, pilih lah bagian sandung lamur. Karena proses masak rawon yang cukup lama, lebih baik jika kita tidak memilih daging has dalam, agar daging tidak hancur. Selain itu, pada bagian sandung lamur masih terdapat lemak-lemak yang menempel. Potongan lemak inilah rahasia dari genangan kuah rawon yang berkilau itu, yang menambah nikmat rasa rawon. Untuk bahan-bawah rawon lain nya seperti Ketumbar, jahe, kunyit, lada, bawang merah dan putih, daun jeruk, serai, dan lain sebagainya tidak ada ilmu khusus.
Setelah semua bahan membuat rawon dianggap cukup, kami pulang ke kos dan siap untuk memasak rawon. Kalau tadi di pasar Mayestik, ilmu yang saya pelajari adalah ilmu memilih kluwek yang bagus, kali ini saya belajar bagaimana mengolah kluwek. Ibu Sum Mengajari saya, cara membuka cangkang kluwek yang keras itu dengan bantuan palu atau batu ulekan, setelah cangkang dibuka, akan terlihat buah kluwek nya, jika buah dicium ada sedikit bau asam, karena memang kluwek mengandung sianida dalam jumlah kecil.
Setelah itu ambil buah kluwek yang lembut didalam nya, letakan dalam baskom yang sudah diisi oleh air, rendam buah-buah kluwek tersebut selama kita mengolah bahan-bahan lain nya. Buah kluwek tersebut tidak perlu di cuci bersih, karena hasil rendaman buah kluwek itu akan dimasukan kedalam kuah rawon nanti nya. Tidak mudah membuat rawon karena menuntut ketepatan tinggi untuk menyeimbangkan bumbu-bumbu seperti: kluwek, kemiri, daun jeruk, daun salam, sereh, dan bawang merah.
Jika ilmu “Menaklukan” kluwek sudah bisa diatasi, maka membuat rawon itu menjadi mudah, karena proses berikutnya sama saja dengan membuat masakan lain nya yaitu proses tumis dan rebus. Untuk takaran nya, berhubung belajar nya langsung sama ahli nya, jadi tidak ada takaran yang ter-ukur pasti. Oleh sebab itu saya mencoba membuat takaran resep nya sendiri, mengingat-ingat ilmu yang sudah saya dapat. Lain kali saya akan mencoba membuat rawon dengan tambahan daun bawang yang diiris halus seperti rawon ala Bik Atik Banyuwangi.
Beruntung sekali saya bisa belajar mengolah Kluwek ini. Karena ada banyak masakan Indoensia yang menggunakan bahan dasar kluwek, jadi bukan hanya rawon saja. Seperti ikan gabus pucung, dalam bahasa betawi, kluwek disebut Pucung. Di Makasar juga ada masakan yang bernama Palu Kalua, juga menggunakan Kluwek, dan masih banyak lain nya.
Acara belajar membuat rawom bersama Ibu Sum pagi ini ditutup dengan menikmati hidangan rawon bersama-sama. Tidak salah saya ber guru dengan Ibu Sum. Rawon buatan ibu Sum mengingatkan saya akan Rawon Nguling Pasuruan. Jika kita mau sedikit berusaha dan bertanya, ilmu yang tadinya dianggap sulit bisa dipelajari. Saya senang akhir nya bisa membuat rawon, satu lagu ilmu memasak masakan traditional Indonesia berhasil saya pelajari. Kalau bukan kita, siapa lagi ??
RAWON
Bahan-bahan
- 500 gram daging sapi sandung lamur
- 3 liter air
- 5 lembar daun jeruk
- 1 ibu jari lengkuas, memarkan
- 3 batang serai, memarkan
- 5 sendok minyak untuk menumis
Bumbu halus:
- 7 buah kluwak
- 7 butir bawang merah
- 3 butir bawang putih
- 2 cm kunyit
- 2 cm jahe
- 1 sendok teh ketumbar, sangrai
- ½ sendok teh lada
- 2 sendok teh garam
- 2 sendok teh gula
Cara Masak
- Rebus daging hingga setengah lunak. Sisihkan.
- Tumis bumbu halus, lengkuas, daun jeruk, dan serai hingga harum dan matang.
- Masukkan potongan daging ke dalam tumisan, masak hingga bumbu meresap.
- Masukkan tumisan daging ke dalam kuah kaldu.
- Masak dengan api kecil hingga daging empuk.
- Sajikan hangat beserta pelengkap.
permisi mbak, mau nanya.. itu dagingnya sebelum di masak, perlu diempukkan dulu tidak? misal, di bungkus remasan daun pepaya, atau direndam potongan nanas, atau dioles jeruk nipis dan garam..
ohiya, kalau mau masak dagingnya sekilo, apakah semua bahan bumbunya juga di dobel dari resep yg diatas? terimakasihh
Sebaiknya kluwek di rebus dulu apa langsung di ulek?