Gudeg Yu Nap
“Jauh-jauh ke Bandung kok makan nya gudeg sih ?” Pertanyaan ini pasti yang akan terlintas di benak teman-teman jika saya bilang kalau ke Bandung wajib mampir ke Gudeg Yu Nap di daerah Gunung Batu Bandung.
Mungkin pertanyaan itu juga yang terlintas di kepala orang-orang waktu pertama kali si owner gudeg Yu Nap, Jefry Sie berkeinginan untuk berkolaborasi dengan Yu Nap membuka warung makan gudeg Yu Nap ini. Kegigihan dan keyakinan Jefry sie akhirnya dapat membungkam pertanyaan-pertanyaan sumbang itu, sejakt 8 tahun yang lalu pertama kali dibuka hingga sekarang warung gudeg Yu Nap telah meraih sukses, dari warung makan sederhana di ujung jalan berkembang menjadi restoran yang lapang dan nyaman.
Kehebatan Jefry Sie sebagai pengusaha yang dapat membaca situasi, bahwa Bandung adalah kota tujuan wisata kuliner yang selalu diserbu wisatawan, ditambah lagi dengan keyakinan bahwa gudeg Yu Nap tidak diragukan lagi kelezatan nya yang menjadi kunci kesuksesan Gudeg Yu Nap di Kota Bandung.
Mengenai kelezatan rasa Gudeg Yu Nap ini telah saya bukti kan waktu saya dan Ichil ke Bandung beberapa waktu yang lalu. Kami tiba di gudeg Yu Nap jam setengah tiga siang, sudah jauh melewati waktu makan siang, tapi kami harus sedikit bersabar untuk antri memesan menu gudeg yang akan kami pesan.
Berikut menu-menu yang ada di gudeg Yu Nap : gudeg, krecek, brongkos daging sapi, nasi langgi, mangut iwak pe, ayam opor, ayam kampung bakar, telur pindang, aneka bacem, dendeng ragi, buntil songkong, pepaya dan buntil daun talas. Sebagai makanan kecil nya di jual juga tempe kemul, pisang goreng madu dan tahu susu. Untuk menu penutup ada banyak pilihan bubur manis dan rujak bumbu mangga kweni, dll.
Berhubung saya dan Ichil belum makan siang jadi kami memesan satu porsi paket Nasi Gudeg Komplit, yang terdiri dari nasi, gudeg, krecek, tahu opor, telur dan satu potong ayam kampung opor. Gudeg ala Yu Nap ini adalah jenis gudeg berwarna merah yang dimasak kering. Biasanya dalam penyajian nya, gudeg kering ini disiram dengan areh kental yang terasa gurih, fungsinya sebagai penyeimbang rasa manis dari si gudeg, tapi pada gudeg Yu Nap tidak tampak keberadaan si areh ini dan ternyata diganti kan dengan siraman kuah opor nya yang rasanya sangat Terpoedji.
Kalau menu yang satu ini adalah kesukaan Ichil, Brongkos Daging Sapi, dan dia langsung terlonjak gembira ketika seruputan pertama kuah brongkos dia coba, semburan puja-puji keluar dari mulutnya. Buat Ichil yang memang asli Jawa, rasa brongkos Daging Sapi ala Yu Nap ini seperti membawa memori dia akan rasa brongkos di kampung halaman nya, walaupun menurut lidah Padang saya brongkos ini sedikit kemanisan, tapi Ichil yakin dengan pendapat nya kalau Brongkos daging Sapi ala Yu Nap ini juara… “daging nya juga lembut loh” puji nya.
Kalau saya, dari awal masuk tadi udah ngincer si Buntil Daun pepaya ini. Potongan buntil ini cukup besar cocok untuk makan dua orang. Pilihan saya benar, Buntil daun papaya nya istimewa, daun papaya tidak terasa pahit, parutan kelapa untuk isian buntil juga bagus pemilihan tingkat kemudaan si kelapa dan satu lagi yang membuat saya jatuh cinta dengan buntil ini, Yu Nap memilih udang kecil sebagai campuran kelapa untuk isi, bukan ikan teri pada umum nya isian buntil yang terkadang membuat kelapa isi menjadi asin pengaruh dari asin nya ikan teri.
Sangat disayangkan tahu susur nya Yu Nap sudah habis, padahal saya suka banget dengan tahu susur, untung lah kekecewaan saya dapat dihibur dengan kedatangan tempe kemul yang masih panas karena baru selesai dimasak. Sempurna.
Sambil menikmati hidangan lezat ini saya dan Ichil juga terhibur dengan dekorasi warung Yu Nap yang tertatap apik dengan berbagai jenis perabotan-perabotan etnik khas jawa tempoe doloe. Walaupun letak Gudeg Yu Nap ini persis berada di pinggir jalan yang ramai oleh lalu lalang kendaraan bermotor, tapi kita merasa nyaman berada di dalam nya karena pemilihan tanaman rambat yang dijadikan pagar oleh pemilik nya sehingga dapat meredam suara bising dari luar.
Sebagai penutup, saya dan Ichil memesan aneka bubur manis yang terdiri dari bubur sumsum, cendil, sagu rangi, jenang sruntul, setup pisang tanduk, kolak pisang. Waktu pertama melihat, saya sudah menebak, pasti rasanya manis sekali aneka bubur ini. Tapi ternyata tebakan saya meleset, rasa manis yang di hajar dengan rasa gurih santan dan lembut nya bubur sumsum membuat pengalaman menghabiskan aneka bubur manis ini sangat menyenangkan.
Setelah membaca review saya diatas, Jadi setuju kan sekarang dengan saya ? jika kebetulan lagi ada di Bandung, wajib mencoba Gudeg Yu Nap ini, setelah mencoba aneka masakan khas sunda yang pedas dan asin cocok sekali jika di tutup dengan rasa manis dan gurih di warung gudeg Yu Nap ini, maka akan sempurna wisata kuliner di Bandung nya. Hmmm…Bandung itu memang surga makanan yaa ??
Gudeg Yu Nap juga membuka cabang di rest area km 0,1 tol Pasteur arah ke Jakarta dan menjadi menu di beberapa cabang kopi Oey yang ada di Bandung dan Jakarta.
Gudeg Yu Nap
Jln.Cipta Graha Raya No.01, Gunung Batu – Bandung Buka Setiap Hari Pk.07.00-19.30 (Jumat Libur)
Telp.: (022) 6613.774
PIN: 28728E35
Email: gudegyunap@yahoo.com
YM: gudegyunap
GPS: 6.89040 S, 107.56362 E
wihhhh ngiler bacanya ^o^…ntr ah kalo ke Bandung mampir kesana 😉
setelah mencoba kelezatan gudeg nya.. jangan lewatkan pisang goreng madu nya juga, dijamin ketagihan. klu perut sudah penuh bungkus juga bisa jadi alternative nya
Suasana nya Asri.. murah dan enak..cocok