Cooking Class Dapuraya
Terkadang saya membayangkan seandainya di Jakarta ada sebuah tempat dimana saya dan teman-teman food lover lainnya dapat belajar segala hal tentang makanan atau minuman, baik itu traditional Indonesia maupun international, belajar dari pakar yang ahli dibidang nya masing-masing.
Bayangkan, gimana seru nya kalau kita bisa belajar masakan aceh dari ibu Cut yang asli dari Aceh. Atau belajar bikin Arsik dari Ibu butet, atau belajar buat ayam betutu dari ibu Made. Atau kalau mau tau banyak hal tentang kopi bisa Tanya-tanya ke pakar kopi seperti Adi si @peminumkopi, atau ngobrolin tentang wine dengan Pakar wine Yohan Handoyo. Begitu juga kalau kita mau belajar mengenai pasta, sushi, Thailand food, dan lain-lain nya.
Eh tapi gak melulu soal masak dan minum sih belajar nya, bisa juga belajar bikin food blogger sama Jenz corner, atau belajar food photographer sama Ruby wanderbites, bisa juga belajar menjadi seorang interprener kuliner sama Arie Parikesit dari Kelanarasa, yang semua nya itu bisa kita dapati di sebuah tempat. Menarik sekali bukan ide itu ?
Ketika lagi asyik membayangkan semua hal diatas, saya dikasih tau kalau Dapuraya akan mengadakan cooking class, dalam rangka memeriahkan Event Festival Makan Enak-Enak Dapuraya, hati saya langsung berbunga-bunga, apalagi kelas masak nya gak hanya satu saja, tapi ada tiga sekaligus yaitu : Kelas Masak Minang, Kelas masak Indonesia Modern dan kelas masak Sushi. Sayang sekali, dari ketiga kelas masak itu saya hanya bisa menyaksikan cooking class yang hari pertama, yaitu cooking class masakan minang bersama Ibu Rafnil dari Rendang Andeh.
Yang membuat hati saya tambah bahagia adalah kelas masak ini tidak hanya sekedar demo masak saja, tapi setiap peserta boleh ikut memasak, karena pihak Dapuraya sudah mempersiapkan dengan lengkap segala kebutuhan masak seperti kompor, panci, penggorengan bahkan bahan-bahan masak nya juga sudah dipersiapkan dengan matang.
Di acara cooking class kulliner minang ini, ibu Rafnil membagi pengetahuan nya memasak itiak lado mudo dan gulai cubadak. Itiak lado mudo kalau di Padang dikenal juga dengan nama Gulai Itiak lado mudo Koto Gadang Bukti Tinggi. Cara membuat Itiak lado mudo ini tdk sulit,hanya perlu takaran bumbu yang pas dan pemilihan daging bebek yang daging nya empuk, Selain itu daun kunyit dan daun jeruk tidak boleh tertinggal. Bumbu wajib lainnya adalah bumbu kari yang di import langsung dari Padang. Terakhir, daging bebek dicampur kedalam tumisan bumbu rempah lalu disiram dengan air panas sampai seluruh daging terendam. Godok bebek di dalam bumbu untuk beberapa jam sehingga daging bebek empuk dan bumbu meresap. Itiak lado mudo ini cocok banget makan nya dengan nasi panas, Lalapan daun singkong dan irisan timun, Onde mande…lamaknyo. Sedangkan gulai cubadak adalah gulai nangka muda yang biasa kita kenali sebagai sayur pendamping ketupat padang. Jika sulit mendapatkan nangka muda, bisa diganti dengan kol, kacang panjang, buncis atau rebung.
Secara keseluruhan saya puas dengan acara masak kuliner minang ini. Suasana berlangsung santai, di pandu dengan kocak oleh Bapak Arie Parikesit dari Kelanarasa. Ibu Rafnil nya sendiri walau tidak selues chef – chef yang sering kita liat di layar televisi, seperti nya beliau dapat mengatasi keadaan. Meski ada sedikit ganguan teknis pada kompor, Saya melihat semua peserta gembira. Diujung acara, semua peserta menikmati bersama-sama itiak lado mudo, gulai cubadak dan sambalado ikan teri yang sudah dipersiapkan sebelum nya oleh RendangAndeh.
Ijinkan saya ber terima kasih kepada Dapuraya yang sudah menyelenggarakan acara kelas masak ini. Semoga ketiga acara cooking class yang sudah terselenggara ini menjadi pembuka kelas-kelas masak selanjutnya dan Dapuraya dapat menjadi pusat kuliner di Jakarta, seperti yang saya bayangkan diatas tadi.
DAPURAYA
Authentic Indonesian Kitchen
Pasaraya Blok M Level LG
Jl. Iskandarsyah II no. 2
Kebayoran Baru, South Jakarta
ph. +62(21) 7260170
Twitter: @dapuraya
Facebook: DapuRaya
Leave a Reply